- Beranda
- Kabar Aktual
- Kabar Rakyat
- Politik
- Era Muslim
- Internasional
- Opini
- Tokoh
- Hasan Tiro
- Tgk Abdul Jalil Cot Plieng
- Daud Beureeueh
- Teuku Nyak Arief
- Abuya Muda Wali Al-Khalidy
- Teuku Umar
- Palinglima Polem
- Teuku Cik Ditiro
- Sunan Gresik dan Ampel
- Sunan Giri, Kalijaga Dan Sunan Muria
- Sunan Bonang, Gunung Jati, Kudus dan Sunan Drajat
- M.Yamin
- Buya Hamkia
- Soekarno
- W.R Supratman
- Ahmad Yani
- Wong Fei Hung
- Hasan Tiro
- TV Online
- Games
- Bukan Teladan
Sunan Gresik
Sunan Gresik boleh dikatakan adalah penghulunya Walisanga. Sunan Gresik hanya merupakan gelaran beliau, nama sebenarnya beliau adalah Maulana Malik Ibrahim atau Makdum Ibrahim, sering disebut pula Maulana maghribi, dan juga orang menyebutnya dengan kakek bantal. Maulana Malik Ibrahim adalah orang pertama yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Ia bersaudara dengan malik Ishak, ulama terkenal di Samudera Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri atau Raden Paku. Dari beberapa sumber, ada yang menyebut beliau berasal dari Persia, ada juga sumber yang menyebutkan beliau berasal dari Gujarat India. Tetapi pendapat yang lebih kuat menyebutkan ia berasal dari Arab, tepatnya Maroko.
Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa kamboja. Ia menikahi putri Campa dan dikarunia dua orang putera, yaitu raden Rahmat ( Sunan Ampel) dan Sayyid Ali Murthada alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwahnya di negeri itu, pada tahun 1329 Masehi. Beliau pindah atau berhijrah ke pulau Jawa.Daerah pertama yang dituju adalah Desa Sembalo (saat ini Desa Sembalo adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, 9 Km dari utara Gresik), daerah yang masih berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit.Meskipun sunan gresik bukan orang jawa, namanya terkenal dikalangan masyarakat jawa, sebab beliau menjadi pelopor penyebaran Islam di pulau jawa dengan psat kegiatannya di Gresik, dekat Surabaya. Dalam proses dakwahnya kepada masyarakat jawa, Sunan Gresik melakukan dengan penuh kehati-hatian, bijaksana dan mengadakan pendekatan personal kepada masyarakat Jawa yang dikenal kukuh dalam menganut budaya aslinya.Kepercayaan sebelumnya yang dipegang masyarakat jawa tidak ditentang begitu saja. Sunan Gresik memperkenalkan budi pekerti yang diajarkan Islam dengan tutur kata yang sopan, lemah lembut (bandingkan dengan pendekatan FPI saat ini) sehingga banyak penduduk Jawa yang jatuh cinta dan kemudian tertarik untuk menerima Islamsebagai agamanya. Maulana malik Ibrahim wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 822 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 9 April 1419 masehi dan jasad beliau dimakamkan di Gresik.
Sumber: www.aalmarusy.blogspot.com
Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa kamboja. Ia menikahi putri Campa dan dikarunia dua orang putera, yaitu raden Rahmat ( Sunan Ampel) dan Sayyid Ali Murthada alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwahnya di negeri itu, pada tahun 1329 Masehi. Beliau pindah atau berhijrah ke pulau Jawa.Daerah pertama yang dituju adalah Desa Sembalo (saat ini Desa Sembalo adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, 9 Km dari utara Gresik), daerah yang masih berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit.Meskipun sunan gresik bukan orang jawa, namanya terkenal dikalangan masyarakat jawa, sebab beliau menjadi pelopor penyebaran Islam di pulau jawa dengan psat kegiatannya di Gresik, dekat Surabaya. Dalam proses dakwahnya kepada masyarakat jawa, Sunan Gresik melakukan dengan penuh kehati-hatian, bijaksana dan mengadakan pendekatan personal kepada masyarakat Jawa yang dikenal kukuh dalam menganut budaya aslinya.Kepercayaan sebelumnya yang dipegang masyarakat jawa tidak ditentang begitu saja. Sunan Gresik memperkenalkan budi pekerti yang diajarkan Islam dengan tutur kata yang sopan, lemah lembut (bandingkan dengan pendekatan FPI saat ini) sehingga banyak penduduk Jawa yang jatuh cinta dan kemudian tertarik untuk menerima Islamsebagai agamanya. Maulana malik Ibrahim wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 822 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 9 April 1419 masehi dan jasad beliau dimakamkan di Gresik.
Sumber: www.aalmarusy.blogspot.com
Sunan Ampel
Raden Rahmat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel, adalah terkenal sebagai salah seorang wali yang telah ikut pula menegakkan agama Islam, untuk memulai usahanya, maka Raden Rahmat membuka pondok pesantran di Ampeldenta di Surabaya. di tempat inilah hendak dididiknya para pemuda-pemuda islam sebagai kader yang terdidik, untuk kemudian disebarkan keberbagai tempat diseluruh pulai jawa. seperti kita ketahui Raden Paku yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Giri, Raden Patah yang kemudian menjadi Sultan pertama dari kerajaan Islam di Bintoro Demak, Raden Makdum Ibrahim (puteranya sendiri) yang belakangan dikenal dengan dengan sebutan Sunan Bonang, Syarifuddin (puteranya sendiri) yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Drajat, Maulana Ishak yang pernah diutus ke daerah Blambangan untuk meng-Islam-kan rakyat disana.
Dan bukan menjadi rahasia lagi, bahwa Raden Rahmat atau Sunan Ampel yang menjadi perencana dari kerajaan islam pertama di jawa yang beribu kota di Bintoro Demak, dengan mengangkat Raden Patah sebagai Sultannya yang pertama.. Negara baru di Demak itu adalah hasil rencana dari Sunan Ampel. Inilah jasa beliau yang besar. Semasa hidupnya beliau ikut pula mendirikan Masjid Agung demak yang dibangun kira-kira pada tahun Saka 1401 atau kira-kira bertepatan dengan tahun Masehi 1479.
Akan tetapi ada pula yang berpendapat bahwa berdirinya masjid Demak adalah berdasarkan candrasengkala yang berbunyi : “Kori Trus Gunaning Janmi” yang artinya adalah tahun Saka 1399 atau bertepatan dengan tahun 1477 M.
Adapun berdirinya kerajaan Bintoro Demak bersengkala “Geni Mati Siniram Janmi”, yang artinya api mati disiram orang.
Bagaimana pendapat sunan ampel terhadap berbagai masalah kepercayaan dan adat istiadat masyarakat kiranya dapatlah kita ketahui dari hasil pada pemusyawaratan para wali. Pada waktu Sunan Kalijaga mengusulkan agar adat istiadat Jawa seperti selamatan, bersesaji itu dimasuki rasa ke-Islam-an, maka sunan ampel pun bertanyalah :
“Apakah tidak mengkhawatirkan dikemudian hari ? bahwa adat isitadat dan upacara-upacara lama itu nanti akan dianggap sebagai ajaran islam, sebab kalau demikian nanti apakah hal ini tidak akan menjadikan bid’ah?”.
Pertanyaan sunan ampel ini kemudian dijawab oleh sunan Kudus sbb :
“Saya setuju dengan pendapatnya Sunan Kalijaga, sebab menurut pelajaran agama Budha itu ada persamaannya dengan ajaran Islam, yaitu orang kaya harus menolong kepada fakir miskin. Adapun mengenai kekhawatiran tuan, saya mempunyai keyakinan bahwa dikemudian hari akan ada orang Islam yang akan menyempurnakannya”.
Raden Rakhmat dilahirkan kira-kira dalam tahun 1401 M, di Champa, sebagai putera dari raja Champa. mengenai nama Champa ini berselisih para ahli sejarah. Kalau menurut Encyclopedia Van Nederlandesh Indie, Champa ini suatu negeri kecil yang terletak di Kamboja. akan tetapi Raffles, mengatakan bahwa champa itu bukan di kamboja, tetapi terletak di Aceh (Sumatera) yang sekarang bernama : Jeumpa.
Hal ini besar kemungkinan, mengingat bahwa Aceh dalam sejarah terkenal sebagai daerah pertama di Indonesia yang memeluk agama Islam. menurut riwayat dikatakan, bahwa Sunan Ampel adalah putera dari Ibrahim Asmarakandi yang dikatakan berasal dari Champa dan menjadi raja di sana. kemudian wafat pada tahun 1425 M, serta dimakamkan di Tuban.
Sunan Ampel kemudian kawin dengan putri Tuban bernama Nyai Ageng Manila, dari perkawinannya ini beliau memperoleh 4 orang putra: Putri Nyai Ageng Maloka, Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Putri Istri Sunan Kalijaga.
Pada waktu kerajaan Islam Demak berdiri, Sunan Ampel juga yang mengangkat serta menetapkan Raden Patah yang berkedudukan di desa Glagah Wangi yang kemudian bertukar nama menjadi Bintoro Demak, sebagai Sultan pertama dengan gelar: Sultan Alam Akbar Al Fatah. Adapun kota demak letaknya disebelah selatan kota Kudus, jarak 25 km jauhnya. Itulah sedikit mengenai diri dan perjuangan Sunan Ampel.
Sumber : www.netlog.wordpress.com
Dan bukan menjadi rahasia lagi, bahwa Raden Rahmat atau Sunan Ampel yang menjadi perencana dari kerajaan islam pertama di jawa yang beribu kota di Bintoro Demak, dengan mengangkat Raden Patah sebagai Sultannya yang pertama.. Negara baru di Demak itu adalah hasil rencana dari Sunan Ampel. Inilah jasa beliau yang besar. Semasa hidupnya beliau ikut pula mendirikan Masjid Agung demak yang dibangun kira-kira pada tahun Saka 1401 atau kira-kira bertepatan dengan tahun Masehi 1479.
Akan tetapi ada pula yang berpendapat bahwa berdirinya masjid Demak adalah berdasarkan candrasengkala yang berbunyi : “Kori Trus Gunaning Janmi” yang artinya adalah tahun Saka 1399 atau bertepatan dengan tahun 1477 M.
Adapun berdirinya kerajaan Bintoro Demak bersengkala “Geni Mati Siniram Janmi”, yang artinya api mati disiram orang.
Bagaimana pendapat sunan ampel terhadap berbagai masalah kepercayaan dan adat istiadat masyarakat kiranya dapatlah kita ketahui dari hasil pada pemusyawaratan para wali. Pada waktu Sunan Kalijaga mengusulkan agar adat istiadat Jawa seperti selamatan, bersesaji itu dimasuki rasa ke-Islam-an, maka sunan ampel pun bertanyalah :
“Apakah tidak mengkhawatirkan dikemudian hari ? bahwa adat isitadat dan upacara-upacara lama itu nanti akan dianggap sebagai ajaran islam, sebab kalau demikian nanti apakah hal ini tidak akan menjadikan bid’ah?”.
Pertanyaan sunan ampel ini kemudian dijawab oleh sunan Kudus sbb :
“Saya setuju dengan pendapatnya Sunan Kalijaga, sebab menurut pelajaran agama Budha itu ada persamaannya dengan ajaran Islam, yaitu orang kaya harus menolong kepada fakir miskin. Adapun mengenai kekhawatiran tuan, saya mempunyai keyakinan bahwa dikemudian hari akan ada orang Islam yang akan menyempurnakannya”.
Raden Rakhmat dilahirkan kira-kira dalam tahun 1401 M, di Champa, sebagai putera dari raja Champa. mengenai nama Champa ini berselisih para ahli sejarah. Kalau menurut Encyclopedia Van Nederlandesh Indie, Champa ini suatu negeri kecil yang terletak di Kamboja. akan tetapi Raffles, mengatakan bahwa champa itu bukan di kamboja, tetapi terletak di Aceh (Sumatera) yang sekarang bernama : Jeumpa.
Hal ini besar kemungkinan, mengingat bahwa Aceh dalam sejarah terkenal sebagai daerah pertama di Indonesia yang memeluk agama Islam. menurut riwayat dikatakan, bahwa Sunan Ampel adalah putera dari Ibrahim Asmarakandi yang dikatakan berasal dari Champa dan menjadi raja di sana. kemudian wafat pada tahun 1425 M, serta dimakamkan di Tuban.
Sunan Ampel kemudian kawin dengan putri Tuban bernama Nyai Ageng Manila, dari perkawinannya ini beliau memperoleh 4 orang putra: Putri Nyai Ageng Maloka, Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Putri Istri Sunan Kalijaga.
Pada waktu kerajaan Islam Demak berdiri, Sunan Ampel juga yang mengangkat serta menetapkan Raden Patah yang berkedudukan di desa Glagah Wangi yang kemudian bertukar nama menjadi Bintoro Demak, sebagai Sultan pertama dengan gelar: Sultan Alam Akbar Al Fatah. Adapun kota demak letaknya disebelah selatan kota Kudus, jarak 25 km jauhnya. Itulah sedikit mengenai diri dan perjuangan Sunan Ampel.
Sumber : www.netlog.wordpress.com