- Beranda
- Kabar Aktual
- Kabar Rakyat
- Politik
- Era Muslim
- Internasional
- Opini
- Tokoh
- Hasan Tiro
- Tgk Abdul Jalil Cot Plieng
- Daud Beureeueh
- Teuku Nyak Arief
- Abuya Muda Wali Al-Khalidy
- Teuku Umar
- Palinglima Polem
- Teuku Cik Ditiro
- Sunan Gresik dan Ampel
- Sunan Giri, Kalijaga Dan Sunan Muria
- Sunan Bonang, Gunung Jati, Kudus dan Sunan Drajat
- M.Yamin
- Buya Hamkia
- Soekarno
- W.R Supratman
- Ahmad Yani
- Wong Fei Hung
- Hasan Tiro
- TV Online
- Games
- Bukan Teladan
Ayatollah Khamenei: CIA dan Mossad Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Kami
___Jumat, 13 Januari 2012 13:58 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Giliran pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei terang-terangan menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya Israel sebagai dalang dari pembunuhan keji ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Ahmadi Roshan (32 tahun). “Pembunuhan pada Moshan, seorang wakil direktur pengayaan uranium Iran dilakukan dengan perencanaan badan intelejen CIA dan Mossad,” kata Khamenei di situs resminya.
Khamenei mengatakan program nuklir Iran tidak bergantung pada satu orang dan pihaknya akan melanjutkan program uranium Iran. Tuduhan Khamanei terjadi di tengah seruan konservatif Iran untuk melakukan pembalasan terhadap para pejabat politik dan militer Israel. Khamenei juga menyerukan untuk memperbaharui pembicaraan nuklir Iran dengan dunia internasional yang macet sejak tahun lalu.
Iran mendesak Dewan Keamanan (DK) dan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam pembunuhan terhadap ahli nuklirnya, Mostafa Ashad Roshan. Pembunuhan ini dinilai sebagai tindakan kejam, tak manusiawi, dan bagian dari aksi terorisme. "Kami menuntut PBB mengecam dengan keras aksi teroris ini dan mengambil langkah efektif menghapuskan terorisme dalam segala bentuknya," kata Khazaee dalam surat yang ditujukan ke DK dan Ban.
Sebelumnya, AS membantah terkait dengan tewasnya ilmuwan Iran. Kepala Pentagon Leon Panetta mengatakan AS tidak terlibat dalam cara apapun atas terbunuhnya Moshan. "Saya tidak yakin siapa yang terlibat. Kami mengantongi siapa-siapa saja yang mungkin terlibat, tetapi kita tidak tahu persis siapa yang terlibat," tambahnya pada Kamis (12/1). (sumber: http://www.republika.co.id)
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Giliran pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei terang-terangan menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya Israel sebagai dalang dari pembunuhan keji ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Ahmadi Roshan (32 tahun). “Pembunuhan pada Moshan, seorang wakil direktur pengayaan uranium Iran dilakukan dengan perencanaan badan intelejen CIA dan Mossad,” kata Khamenei di situs resminya.
Khamenei mengatakan program nuklir Iran tidak bergantung pada satu orang dan pihaknya akan melanjutkan program uranium Iran. Tuduhan Khamanei terjadi di tengah seruan konservatif Iran untuk melakukan pembalasan terhadap para pejabat politik dan militer Israel. Khamenei juga menyerukan untuk memperbaharui pembicaraan nuklir Iran dengan dunia internasional yang macet sejak tahun lalu.
Iran mendesak Dewan Keamanan (DK) dan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam pembunuhan terhadap ahli nuklirnya, Mostafa Ashad Roshan. Pembunuhan ini dinilai sebagai tindakan kejam, tak manusiawi, dan bagian dari aksi terorisme. "Kami menuntut PBB mengecam dengan keras aksi teroris ini dan mengambil langkah efektif menghapuskan terorisme dalam segala bentuknya," kata Khazaee dalam surat yang ditujukan ke DK dan Ban.
Sebelumnya, AS membantah terkait dengan tewasnya ilmuwan Iran. Kepala Pentagon Leon Panetta mengatakan AS tidak terlibat dalam cara apapun atas terbunuhnya Moshan. "Saya tidak yakin siapa yang terlibat. Kami mengantongi siapa-siapa saja yang mungkin terlibat, tetapi kita tidak tahu persis siapa yang terlibat," tambahnya pada Kamis (12/1). (sumber: http://www.republika.co.id)
Sekjen PBB: Pembunuhan Ilmuwan Iran Tindakan Teroris
_ Minggu, 15 Januari 2012 15:50 WIB
Metrotvnews.com, Beirut: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon menyebut pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran adalah tindakan teroris. Kecaman itu disampaikan dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, Sabtu (14/1).
Menurutnya, pembunuhan orang biasa ataupun ilmuwan tidak bisa diterima dan harus dikutuk.
Dalam kesempatan ini Ban Ki-moon menyerukan dukungan untuk hak asasi manusia. Ia menyebutkan Lebanon merupakan negara dengan tingkat efektivitas yang tinggi di wilayah itu. Karena itu, ia menambahkan negara merupakan pemain penting dalam pembentukan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Menurutnya, Lebanon memiliki posisi penting baginya dan PBB. Karena itu, ia menganggap penting menjaga perdamaian dan stabilitas di Lebanon hari-demi-hari lebih jelas. Karena sebab itupula ia mengaku telah memilih Lebanon sebagai negara pertama dalam lawatannya ke kawasan tersebut.
Mengacu pada situasi saat ini di Suriah dan prakarsa Liga Arab untuk menyelesaikan krisis di negara tersebut, Ban Ki-moon mengaku mengawasi perkembangan di Suriah dengan cermat dan mendukung upaya-upaya Liga Arab serta prakarsanya dalam keprihatinan ini.
Menyoal peran militer di Lebanon selatan, ia mengaku senang bahwa tentara Lebanon mencoba menjaga perdamaian di negaranya sendiri bersama dengan pasukan UNIFIL.(Ant/BEY)
Sumber : http://www.metrotvnews.com
Metrotvnews.com, Beirut: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon menyebut pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran adalah tindakan teroris. Kecaman itu disampaikan dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, Sabtu (14/1).
Menurutnya, pembunuhan orang biasa ataupun ilmuwan tidak bisa diterima dan harus dikutuk.
Dalam kesempatan ini Ban Ki-moon menyerukan dukungan untuk hak asasi manusia. Ia menyebutkan Lebanon merupakan negara dengan tingkat efektivitas yang tinggi di wilayah itu. Karena itu, ia menambahkan negara merupakan pemain penting dalam pembentukan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Menurutnya, Lebanon memiliki posisi penting baginya dan PBB. Karena itu, ia menganggap penting menjaga perdamaian dan stabilitas di Lebanon hari-demi-hari lebih jelas. Karena sebab itupula ia mengaku telah memilih Lebanon sebagai negara pertama dalam lawatannya ke kawasan tersebut.
Mengacu pada situasi saat ini di Suriah dan prakarsa Liga Arab untuk menyelesaikan krisis di negara tersebut, Ban Ki-moon mengaku mengawasi perkembangan di Suriah dengan cermat dan mendukung upaya-upaya Liga Arab serta prakarsanya dalam keprihatinan ini.
Menyoal peran militer di Lebanon selatan, ia mengaku senang bahwa tentara Lebanon mencoba menjaga perdamaian di negaranya sendiri bersama dengan pasukan UNIFIL.(Ant/BEY)
Sumber : http://www.metrotvnews.com