- Beranda
- Kabar Aktual
- Kabar Rakyat
- Politik
- Era Muslim
- Internasional
- Opini
- Tokoh
- Hasan Tiro
- Tgk Abdul Jalil Cot Plieng
- Daud Beureeueh
- Teuku Nyak Arief
- Abuya Muda Wali Al-Khalidy
- Teuku Umar
- Palinglima Polem
- Teuku Cik Ditiro
- Sunan Gresik dan Ampel
- Sunan Giri, Kalijaga Dan Sunan Muria
- Sunan Bonang, Gunung Jati, Kudus dan Sunan Drajat
- M.Yamin
- Buya Hamkia
- Soekarno
- W.R Supratman
- Ahmad Yani
- Wong Fei Hung
- Hasan Tiro
- TV Online
- Games
- Bukan Teladan
Bunuh Anak Punk Untuk di Bina Karakter
Polisi PP dan WH kembali lagi menangkap anak punk yang sedang meusum di taman sari tanpa menghiraukan orang lain yang melintas. Sebelum diamankan petugas mereka berciuman bibir dan pipi menurut pengakuan gadis tersebut.
Sebelum di amankan pelaku yang dipergoki mesum sempat lari bersama pasangannya yang masih SMP tersebut. Pasangan wanita Meusum mengatakan bahwa dia pria gatal, berikut perkataan pasangan wanitanya “Dia (Andre) memang gatal Pak! Saya sudah menolak karena malu sama orang-orang sekitar kami. Tapi dia maksa terus,” kata Melati kepada petugas WH. Melati juga mengaku, Andre menciuminya dua kali saat duduk-duduk di kursi taman kota tersebut".(serambi Kamis 22 Sebtember).
Tanggapan Irwandi mengenai kecaman dunia, dalam pernyataan sebelumnya Irwandi menyatakan tak peduli mengenai pemahaman dunia barat, Irwandi mengatakan bahwa langkah yang diambil kepolisisan telah tepat bahkan kebanyakan orang mengaitkannya dengan Syari'at islam, padahal tak ada kaittannya dengan Syari'at kata Irwandi Yusuf di istana Jakarta.
Irwandi menginginkan Anak punk harus dididik supaya jadi manusia yang berguna agar bisa mendapat pekerjaan, penghidupan yang layak serta mau kembali kerumah orang tuanya dan tidak tidur di sembarang tempat, apa ini melanggar HAM kata Irwandi Yusuf?.
Jadi bisa kita lihat langkah yang di ambil Pemerintah Aceh jelas baik dan tidak melanggar HAM, saya menganjurkan kepada pemerintah aceh agar mengambil pendekatan teori Machiaveeli agar anak-anak Punk harus di bunuh, maksud membunuh bukan fissiknya melainkan karakternya, agar anak-anak punk berguna untuk aceh kedepan, bukan identik dengan premanisme dan kebebasan yang tak jelas.
Sebelum di amankan pelaku yang dipergoki mesum sempat lari bersama pasangannya yang masih SMP tersebut. Pasangan wanita Meusum mengatakan bahwa dia pria gatal, berikut perkataan pasangan wanitanya “Dia (Andre) memang gatal Pak! Saya sudah menolak karena malu sama orang-orang sekitar kami. Tapi dia maksa terus,” kata Melati kepada petugas WH. Melati juga mengaku, Andre menciuminya dua kali saat duduk-duduk di kursi taman kota tersebut".(serambi Kamis 22 Sebtember).
Tanggapan Irwandi mengenai kecaman dunia, dalam pernyataan sebelumnya Irwandi menyatakan tak peduli mengenai pemahaman dunia barat, Irwandi mengatakan bahwa langkah yang diambil kepolisisan telah tepat bahkan kebanyakan orang mengaitkannya dengan Syari'at islam, padahal tak ada kaittannya dengan Syari'at kata Irwandi Yusuf di istana Jakarta.
Irwandi menginginkan Anak punk harus dididik supaya jadi manusia yang berguna agar bisa mendapat pekerjaan, penghidupan yang layak serta mau kembali kerumah orang tuanya dan tidak tidur di sembarang tempat, apa ini melanggar HAM kata Irwandi Yusuf?.
Jadi bisa kita lihat langkah yang di ambil Pemerintah Aceh jelas baik dan tidak melanggar HAM, saya menganjurkan kepada pemerintah aceh agar mengambil pendekatan teori Machiaveeli agar anak-anak Punk harus di bunuh, maksud membunuh bukan fissiknya melainkan karakternya, agar anak-anak punk berguna untuk aceh kedepan, bukan identik dengan premanisme dan kebebasan yang tak jelas.